##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Abstract

Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Pokok Agraria maupun syari’at hukum Islam, tanah seharusnya diberdayakan dengan dikelola dan diusahakan sebaik-baiknya agar diperoleh manfaat yang sebesar-besarnya. Karena penelantaran tanah dengan alasan apapun tidak dibenarkan dalam hukum, dan hukum Islam maupun UUPA dengan jelas telah menyebutkan hal ini bahkan memberikan hak kepada negara untuk menindak tegas terhadap pelanggaran yang berlaku. Penulisan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penetapan dan penertiban tanah terlantar yang telah dilakukan di kota Palembang. Serta kaitannya dengan tingkat optimalisasi pengelolaan dan pemanfatan tanah demi mendapatkan nilai guna ekonomis sehingga akan terpeliharalah apa yang disebut sebagai adh-dharurat al-khams berupa terpeliharanya harta bendanya (hifdz al- mâl) berdasarkan tingkatan kepentingannya yang sesuai dengan maqasyid as-syariah. Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan induktif dimana metode yang digunakan adalah metode deskriptip kualitatif, melalui teori maslahat hajiyyat sesuai dengan gambaran yang sebenarnya dari objek penelitian. Hasil temuan yang didapat dalam penelitian ini bahwa hampir keseluruhan tanah terlantar yang ada di kota Palembang yang ada belum seluruhnya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi rakyat setempat. Selain itu solusi dari permasalahan, secara sekunder (hajiyyat) tanah harus segera diambil alih oleh pemerintah dan benar-benar dimanfaatkan untuk pemenuhan relokasi kebutuhan masyarakat setempat yang kebanyakan miskin lahan dan miskin pendapatan, serta butuh sarana pendidikan dan sarana kesehatan yang memadai dan representative. Dimana pemanfaatan lahan terlantar dialokasikan guna mengatasi permasalahan stabilitas pemerataan tingkat kepadatan penduduk yang tidak sejalan lagi dengan luas wilayah.

Keywords

Muslim Melayu, Maslahah, Pemberdayaan,Tanah Terlantar

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Ayu Ritawati, R. ., Erika Septiana, R. A., & Nurhayat, M. A. (2024). Implikasi Nilai Maslahat Terhadap Pemberdayaan Tanah Terlantar (Ihya’ul- Mawat) Di Kota Palembang. Khazanah: Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan Islam, 14(2), 56–69. Retrieved from https://rjfahuinib.org/index.php/khazanah/article/view/1822

##journal.references##

  1. Agama, Departemen RI, 2004. Al-Quran dan Terjemahan. Jumanatul ‘Ali Art, Bandung.
  2. Al-‘Assal, A.M & Fathi Ahmad Abdul Karim, 1999. Sistem, Prinsip dan Tujuan Ekonomi Islam (terj.). CV Pustaka Setia, Jakarta.
  3. Al Buthi, Muhammad Said Romdhon, Dhowabitul Maslahah fis Syariah Al Islamiyah, (Muassasah Risalah)
  4. Al Ghozali, Imam Abu Hamid, alih bahasa Abdullah Mahmud Muhammad Umar, cet 1, 2008. Al Mustashfa bi tahqiqi, Darul Kutub Ilmiyah, Beirut.
  5. Alim, Yusuf Hamid, Al Maqosid Al ‘Ammah Lissyariah Al Islamiyah, Cet-2, 1994 M/1415 H. Ma’had Ali Al Fikri Al Islami, Riyadh.
  6. Al-Qasim, Abu Ubaid, 2006. Al-Amwal (terj.). Gema Insani, Jakarta.
  7. An-Nabhani, Taqyuddin. 2002. Membangun Sistem Ekonomi Alternatif. Risalah Gusti, Surabaya.
  8. Ash Shadr, Muhammad Baqir, 2008. Iqtishaduna—Buku Induk Ekonomi Islam (terj.). Zahra, Jakarta.
  9. Az-Zabidi, Imam, 1996. Ringkasan Hadis Shahih Al-Bukhari. Pustaka Amani, Jakarta.
  10. Bruggink, H.J.J, Drs., Mr. (Alih bahasa : Sidarta, Arief, SH.),1999. Refleksi Tentang Hukum. PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.
  11. Capra, M. Umar, 2000 (a). Islam dan Pembangunan Ekonomi. Gema Insani Press, Jakarta.
  12. Capra, M. Umar, 2000 (b). Islam dan Tantangan Ekonomi. Gema Insani Press, Jakarta.
  13. Daud al-‘Ibadi, Abdu as-Salam, 1974. ,Al-Malakiyyati Fi ats-Tsar’iyari’ati al-Islamiyyati—Thobi’iyatiha wa wadzifatiha wa Qoyuduha—Jilid I. Maktabatul Aqsho, Amman-Yordania.
  14. Daud Ali, Mohammad, 1990. Hukum Islam-Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
  15. Deliarnov, 1995. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
  16. Djojohadikusumo, S., 1991. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.
  17. Gaudatama, Sudargo 1997. Tafsir Undang-Undang Pokok Agraria (1960) dan Peraturan-Peraturan Pelaksanaan ((1996). Citra Aditya Bakti, Bandung.
  18. Harsono, Boedi, 1994. Hukum Agraria Indonesia. Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya, Jilid I Hukum Tanah. Djambatan, Jakarta.
  19. Hart, H.L.A., 2010. Konsep Hukum (The Concept of Law). Nusamedia, Bandung.
  20. Hasan, Djuhendah, 1996. Lembaga Jaminan Kebendaan bagi Tanah dan BBenda Lainnya yang Melekat pada Tanah Dalam Konsep Penerapan Asas Pemisahan Horizontal, Aditya Bakti, Jakarta.
  21. Husin Al Munawar, Said Agil, 2004. Membangun Metodologi Ushul Fiqih. Ciputat Press, Jakarta.
  22. Husain Jauhar, Ahmad Al-Mursi, 2010. Maqashid Syariah. Amzah, Jakarta.
  23. Jhingan, M.L., 1990, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Rajawali Pres, Jakarta.
  24. Mahasari, 1998. Pertanahan dalam Hukum Islam. Rajawali Press, Jakarta.
  25. Mahmud Abu, S., 1996. Garis-garis Besar Ekonomi Islam. Gema Insani Press, Jakarta.
  26. Masdar F. Mas'udi, 1995. Meletakkan Kembali Maslahat Sebagai Acuan Syari'ah, Jurnal Ilmu dan Kebudayaan Ulumul Qur'an No.3, Vol. VI.
  27. Mertokusumo, Soedikno, 1988, Hukum dan Politik Agraria, Karunika, Universitas Terbuka, Jakarta
  28. Muhammad, Syaikh al-‘Allamah, 2004. Fikih Empat Mazhab, Hasyimi Press, Bandung.
  29. Karim, Adiwarman Azwar, 2001. Ekonomi Islam. Gema Insani Press, Jakarta.
  30. Karim, Adiwarman Azwar, 2004. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
  31. Kartasapoetra, G., 1985. Hukum Tanah: Jaminan UUPA bagi Keberhasilan Pendayagunaan Tanah. Bina Aksara, Jakarta.
  32. Kunto A, AA., 2008. Undang-Undang Agraria No. 5 Tahun 1960. Pustaka Merah Putih, Jakarta.
  33. Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus, 1999. Macroekonomic (terj.) edisi ke 14. Erlangga, Jakarta.
  34. Rahman, Afzalur, 1995. Doktrin Ekonomi Islam (terj.), Soeroyo dan Nastangin. PT Dana Bakti Wakaf, Yogyakarta.
  35. Rahman, Fazlur, Hukum dan Etika dalam Islam, (terj.), M.S. Nasrullah, dalam al-Hikmah:Jurnal Studi-Studi Islam. No.9, Yayasan Mutohari, Bandung.
  36. Rahman Dahlan, Abdul, H, Dr., 2010. Ushul Fiqh. Cetakan I, Amzah, Jakarta.
  37. Rivai, Veithzal dan Andi Buchari, 2009. Islamic Economics. Bumi Aksara, Jakarta.
  38. Romli, H, Prof. Dr., 2010. Konsep Maslahat dan Kedudukan Dalam Pembinaan Tasyri’. Cetakan I. Rafah Press, Palembang.
  39. Sholahuddin, M, 2007. Asas-Asas Ekonomi Islam. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
  40. Sihombing, B.F, 2004. Evaluasi Kebijakan Pertanahan dalam Hukum Tanah Indonesia. Gunung Agung, Jakarta.
  41. Simarmata, A, 1997. Ekonomi Pertanahan dan Properti di Indonesia : Konsep, fakta dan Analisis. PT Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo), Jakarta.
  42. Sudiyat, Imam, 1981. Hukum AAdat Sketsa, Asas. Liberty, Jogyakarta.
  43. Syam, Suhaily, Drs. SH, MM. 2010. Dalam Modul Sosialisasi PP No. 11 Tahun 2010 tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar di Sumatera Selatan.
  44. Sukirno, Sadono, 1985. Ekonomi Pembangunan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
  45. Supriadi, 2007. Hukum Agraria. Sinar Grafika, Jakarta.
  46. Sutana, Ija, 2010. Politik Ekonomi Islam. Pustaka Setia, Bandung.
  47. Tahir Abdul, M. Sulaiman, 1985. Menanggulangi Krisis Ekonomi Secara Islam (terj.). Al-Ma’arif, Bandung.
  48. Tafsir Al-Qurthubi, Juz I
  49. Yuliadi, Imamudin, 2007. Perekonomian Indonesia, Masalah dan Implementasi Kebijakan. Fakultas Ekonomi UMY, Yogyakarta.
  50. Zallum, Abdul Qodim, 2009. Al-Amw’al fi daulah al-Khi’afah (Sistem Keuangan Negara Khalifah) (terj.). Tim HTI Press, Jakarta.